Selasa, 11 November 2008

Belajar CamDig

Camera Digital...
saat ini sudah banyak dugunakan di berbagai kegiatan manusia untuk itu kita sebagai manusia Modern ga mau donk ketinggalan zaman. . .

Untuk Sekedar pengetahuan saya punya seikit Informasi tentang bagian - bagian CamDig. .
Smoga Bermanfaat yach. . .

1) Viewfinder
View finder adalah sebuah lubang yang berbentuk seperti jendela yang terdapat dibagian dalam kamera. Lubang ini berfungsi untuk melihat target pemotretan melalui kamera.Ada beberapa jenis viewfinder yang biasanya menggunakan sebuah cermin didalam kamera untuk melihat melalui lensa tersebut. Jenis viewfinder ini akan memberikan tingkat akurasi yang lebih baik, ketika dilakukan proses penciptaan bayangan. Namun, ada pula beberapa jenis viewfinder yang hanya berupa lubang sederhana melalui badan kamera.

2) Shutter
Ini adalah perangkat yang berupa sebuah potongan plastik atau logam yang tidak tembus cahaya (buram), yang terdapat didalam kamera. Alat ini berfungsi untuk mencegah cahaya mengenai film atau sensor digital. Untuk membuka atau melepaskan shutter ini dilakukan oleh tombol pelepas shutter (shutter release button). Sedangkan untuk pengaturan lamanya waktu pembukaan shutter diatur oleh alat yang bernama shutter speed setting.

3) Shutter Release
Shutter Release adalah salah satu perlengkapan kamera dalam bentuk tombol, yang berfungsi sebagai pendukung operasional Shutter. Pada pelaksanaan prosesnya, Shutter Release akan menaikkan atau mengeluarkan Shutter yang terdapat didalam kamera, dalam jangka waktu yang telah dispesifikasikan. Hal ini bertujuan agar cahaya dapat mengekspos film.Pada beberapa kamera SLR (Single Lense Reflect), tombol Shutter Release ini juga akan membuka (menaikkan) sebuah cermin yang terdapat didalam kamera. Dengan langkah ini, seorang photograper akan dapat menggunakan viewfinder, untuk dapat melihat melalui lensa itu sendiri. Banyak juga tipe kamera SLR yang membuka (menaikkan) Shutter-nya melalui sebuah remote. Biasanya, antara kamera dan remote tersebut dihubungkan dengan sebuah kabel.Pada kamera otomatis, fungsi Shutter Release juga akan memajukan film, yang akan mengaturnya pada posisi siap untuk proses pemotretan selanjutnya. Sedangkan pada kamera manual, untuk memajukan film dan penghitung waktu pemotretan, biasanya menggunakan “film advance lever”. Pengoperasian “film advance lever” ini harus diputar dengan menggunakan tangan secara manual.

4) Shutter Speed Control
Komponen yang merupakan pendukung Shutter yang lain adalah Shutter Speed control (shutter speed setting). Alat inilah yang dapat digunakan untuk mengatur berapa lama Shutter akan tetap terbuka. Shutter speed biasanya diukur dalam satuan per second (per detik). Namun, umumnya penghitungan tersebut hanya ditampilkan dengan penyebutnya saja. Sebagai contoh 1/60 detik, maka akan ditunjukkan dengan 60 saja.Pada kamera otomatis, pengaturan ini dapat dengan dengan mudah diakses melalui sebuah menu, yang ditampilkan pada sebuah layar yang terdapat dibagian belakang kamera. Sedangkan pada kamera manual, shutter speed biasanya diatur dan ditampilkan melalui sebuah tombol (knob) yang terdapat pada bagian atas kamera.

5) Film Speed Control
Untuk mendapatkan pembacaan cahaya yang akurat, light meter yang terdapat pada kamera harus dikalibrasikan dengan film speed-nya (film speed adalah tingkat kepekaan film terhadap cahaya). Light meter adalah perlengkapan kamera yang akan mengatur jumlah cahaya yang mengenai film, apakah kurang atau berlebihan untuk pengeksposan bayangan anda yang sesuai. Untuk melaksanakan proses pengkalibrasian tersebut, maka dibutuhkan alat yang disebut Film Speed Control. Alat inilah yang akan melaksanakan fungsi pengatuan tersebut.Pada kamera manual, film speed dapat diatur secara elektronis melalui sebuah menu. Pada beberapa tipe kamera manual yang lain, pengaturan tersebut ada juga yang dilakukan dengan menggunakan tombol. Dan pada kamera manual, biasanya pengaturan tersebut diintegrasikan dengan indikator kecepatan film (film speed indicator) yang terdapat pada bagian atas kamera.Pada kamera otomatis, pengontrolan dan indikator kecepatan film biasanya terpisah dengan film speed yang ditunjukkan melalui tampilan menu elaktronik, yang terdapat pada bagian belakang kamera.

6) F-Stop Control
Perlengkapan ini berupa angka-angka yang berfungsi untuk mengatur ukuran aperture (sebuah bukaan yang ukurannya dapat disesuaikan, yang terdapat didalam lensa/lubang bidik kamera), yang terdapat didalam lensa.Pada kamera otomatis, F-Stop Control terletak pada kamera. Sedangkan pada kamera manual yang lama, F-Stop Control terletak pada lensa-nya.

7) Film Compartment
Pada bagian belakang kamera terdapat ruangan yang berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan film. Pada ruangan tersebut juga terdapat tempat untuk menempatkan canister film, sprockets yang akan menjaga jarak film dengan area pencahayaan pada kamera, plat penekan untuk mengeratkan film, dan penggulung rol yang akan memutar film yag terpasang pada kamera.Untuk me-rewind film yang telah habis, kamera otomatis akan menggunakan sebuah motor yang berukuran kecil. Sedangkan pada kamera manual, photographer-nyalah yang harus me-rewind film secara manual ke canister. Proses rewind dilakukan dengan memutar tombol rewind kecil yang terdapat pada kamera tersebut.

8) Flash/Lampu kilat
Salah satu perlengkapan yang sangat mendukung dalam aktivitas fotografi adalah Blitz atau Flash. Orang-orang yang awam dalam bidang ini biasanya menyebut Flash atau Blitz ini dengan sebutan lampu kilat.Saat ini, hampir semua jenis kamera dilengkapi dengan Flash. Ada yang menggunakan cahaya lampu sederhana, yang dibuat didepan kamera. Pada kamera SLR, biasanya flash dibuat dan akan muncul dari dalam tempat penyimpanannya yang terlindung. Umumnya flash disimpan dan ditempatkan pada bagian atas kamera. Lampu kilat eksternal juga dapat dibuat melalui “hot shoe mount”. Atau melalui port penghubung berukuran kecil yang terdapat pada bagian depan kamera, yang dapat dihubungkan dengan flash jarak jauh melalui sebuah kabel. Lampu kilat eksternal ini biasanya digunakan untuk jenis kamera manual.

9) Hot Shoe Mount
Hot Shoe Mount adalah sebuah tempat yang terdapat pada sebagian besar kamera SLR. Hot Shoe Mount terletak pada bagian atas kamera, yang dapat menjadi tempat penghubung antara kamera dengan lampu kilat eksternal.

10) Lens Mount Ring
Pada bagian depan kamera yang memiliki lensa yang dapat ditukar-tukar, terdapat sebuah ring logam. Melalui fungsi ring logam inilah, lensa-lensa tersebut kemudian dapat terpasang dengan aman. Pada ring lensa ini terdapat kontak elektrik, yang menghubungkan pengaturan lensa dengan badan kamera. Untuk mengeluarkan lensa dari badan kamera, biasanya menggunakan sebuah tombol atau tuas kecil yang terdapat disisi samping kamera. Tombol atau tuas ini biasa disebut dengan “lens release button”.

Tidak ada komentar: